Instalasi Pengolahan Air Bersih RO (Reverse Osmosis)

Teknologi pengolahan air yang umum dikenal sejak lama antara lain adalah : Disinfektansi (dimasak, Chlorinisasi, Ozonisasi, Sinar Ultra Violet), Destilasi, Mikrofiltrasi, dan Filterisasi (Activated Alumina, Activated Carbon, Anion & Cation Exchange). Selain metode itu terdapat metode lain yang disebut sebagai Reverse Osmosis.
Proses Reverse Osmosis dilakukan dengan memberi tekanan tinggi pada air yang dialirkan melalui membran semi permeable dimana pemisahan ion terjadi. Dengan pemisahan ion, molekul air membentuk barier yang memungkinkan molekul air lainnya untuk liwat dan menghalangi lewatnya hampir semua kontaminan. Tingkat penolakan kontaminan ini berkisar antara 85-95% yang tergantung pada kualitas awal dari air yang diolah.
Pada proses pengolahan air bersih secara Reverse Osmosis (RO), membran RO adalah titik fokus dari sistem pemurnian air. Meskipun demikian, sistem RO juga meliputi jenis filtrasi lainnya. Sistem RO terdiri dari 3, 4, atau 5 tahap filtrasi. Setiap sistem air reverse osmosis mengandung filter sedimen dan filter karbon di samping membran RO. Filter ini disebut prefilter atau postfilters.